Cara menonaktifkan geofence pada drone DJI

admin

0 Comment

Link

Pernah gak sih lagi asyik-asyiknya menerbangkan drone kesayangan, tiba-tiba drone kamu seperti menabrak “dinding tak terlihat” di udara? Atau mungkin, kamu sudah sampai di lokasi pemotretan yang epik, siap mengabadikan momen dari ketinggian, tapi drone-mu malah protes dan menolak terbang lebih jauh?

Pastinya bikin kening berkerut, ya kan? Rasanya seperti lagi main game, eh tiba-tiba karakternya stuck karena ada batas area yang gak bisa ditembus.

Nah, kalau kamu pernah mengalami kejadian serupa, selamat! Kamu baru saja berkenalan dengan yang namanya geofence. Ini bukan makhluk halus atau kekuatan magis, melainkan fitur keamanan bawaan dari produsen drone, terutama si raksasa DJI.

Fitur ini sejatinya ada untuk kebaikan kita bersama, lho. Tujuannya mulia, yaitu mencegah drone masuk ke area terlarang atau berbahaya, seperti bandara, fasilitas militer, atau area vital lainnya.

Tapi, kadang kala, niat baik ini bisa jadi sedikit merepotkan. Apalagi kalau area yang ingin kamu jelajahi dengan drone itu sebenarnya aman dan legal, tapi masuk dalam kategori “waspada” menurut sistem geofence DJI.

Atau mungkin, kamu seorang profesional yang sudah mengantongi izin khusus untuk menerbangkan drone di area yang tadinya “terlarang” itu. Nah, di sinilah dilemanya.

Mungkin kamu berpikir, “Duh, gimana nih cara mengakali si pagar gaib ini?” Atau, “Apakah ada cara legal dan aman untuk membuat drone saya terbang bebas di area yang saya butuhkan?”

Tenang, kamu datang ke tempat yang tepat! Artikel ini sengaja aku tulis buat kamu, para pilot drone yang sering galau karena geofence.

Aku bakal kupas tuntas, dengan gaya santai dan bahasa yang mudah dicerna, tentang cara menonaktifkan geofence pada drone DJI. Bukan untuk tujuan yang aneh-aneh ya, tapi untuk kebutuhan yang legitimate dan tentu saja, bertanggung jawab.

Jadi, siapkan kopi, duduk manis, dan yuk kita selami dunia geofence ini bersama-sama. Dijamin, setelah baca ini, kamu gak akan panik lagi kalau ketemu “dinding” tak terlihat itu!

Apa Itu Geofence pada Drone dan Mengapa Ada?

Bayangkan begini: setiap kali kamu mau menerbangkan drone DJI-mu, ada semacam peta digital yang terinstal di dalamnya. Peta ini punya batas-batas tertentu, seperti garis polisi yang tidak terlihat.

Batas-batas itulah yang kita sebut geofence. Fitur ini secara otomatis membatasi kemampuan drone untuk terbang di ketinggian atau lokasi tertentu yang dianggap berbahaya atau terlarang.

Tujuannya, ya jelas demi keamanan. Misalnya, untuk menghindari tabrakan drone dengan pesawat komersil di sekitar bandara. Atau mencegah drone digunakan untuk hal-hal yang melanggar hukum di area vital negara.

DJI, sebagai salah satu produsen drone terbesar di dunia, sangat serius dalam menerapkan fitur ini. Mereka ingin memastikan produknya digunakan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan regulasi penerbangan yang ada.

Kenapa Kita Ingin Menonaktifkan Geofence? (Tentu Saja, Untuk Kebutuhan Legal dan Profesional!)

Mungkin kamu berpikir, “Lho, kalau demi keamanan, kenapa harus dinonaktifkan?” Pertanyaan bagus!

Ada beberapa skenario di mana fitur geofence ini bisa menjadi penghalang, padahal kamu punya izin atau kebutuhan yang sah.

Misalnya, temanku, Mas Budi, seorang fotografer properti. Dia pernah cerita, ada kliennya yang minta diambilkan foto udara sebuah vila di daerah terpencil.

Vila itu sebenarnya jauh dari bandara atau area terlarang. Tapi entah kenapa, lokasi itu masuk dalam kategori “zona peringatan” di aplikasi DJI-nya. Alhasil, drone Mas Budi gak bisa terbang sesuai ketinggian yang dibutuhkan.

Contoh lain, kamu mungkin seorang surveyor atau insinyur yang perlu melakukan pemetaan area yang kebetulan masuk zona geofence. Padahal, kamu sudah mengantongi semua perizinan dari otoritas terkait.

Atau bisa juga, kamu mau mengambil gambar untuk liputan berita, dan lokasi kejadian berada di dalam zona geofence yang “lunak” dan bisa di-override.

See also  drone untuk pendidikan dan riset kampus

Jadi, inti dari menonaktifkan geofence ini bukanlah untuk menjadi pilot ilegal atau iseng, ya. Tapi lebih kepada membuka potensi drone untuk kepentingan profesional dan legal yang terhalang oleh sistem otomatis ini.

Cara Menonaktifkan Geofence pada Drone DJI: Panduan Lengkap Anti-Galau!

Ilustrasi cara menonaktifkan geofence pada drone DJI dengan aplikasi

Oke, kita masuk ke bagian inti yang paling ditunggu-tunggu! Sebelum kita melangkah lebih jauh, penting untuk diingat: proses ini memerlukan otorisasi dan tanggung jawab penuh dari kamu sebagai pilot.

DJI sendiri membagi zona geofence menjadi beberapa kategori dengan tingkat batasan yang berbeda. Penting untuk memahami ini agar tahu tipe “kunci” apa yang kamu butuhkan.

Memahami Kategori Geo Zones DJI

DJI memiliki sistem zona geografis yang kompleks, yang mereka sebut “Geo Zones”. Ini adalah area yang sudah ditentukan sebelumnya di mana penerbangan drone dibatasi atau diatur.

Berikut beberapa kategori utamanya:

  • Restricted Zones: Ini adalah zona paling ketat, seperti bandara internasional atau fasilitas militer. Penerbangan sangat dilarang dan memerlukan otorisasi sangat khusus dari DJI serta otoritas lokal.
  • Authorization Zones: Zona ini juga cukup ketat, namun penerbangan mungkin diizinkan setelah kamu mendapatkan otorisasi dari DJI melalui aplikasi. Contohnya bisa jadi area dekat bandara kecil atau area sensitif lainnya.
  • Warning Zones: Di zona ini, kamu akan menerima peringatan di aplikasi sebelum terbang. Penerbangan mungkin diizinkan setelah kamu mengonfirmasi dan menerima risiko.
  • Enhanced Warning Zones: Serupa dengan Warning Zones, namun peringatannya lebih tegas dan mungkin memerlukan konfirmasi tambahan.
  • Altitude Zones: Ini adalah zona yang membatasi ketinggian penerbangan drone, terlepas dari lokasi horizontalnya.

Proses Otorisasi: Kunci untuk Membuka Geofence

Untuk bisa menerbangkan drone di area yang masuk kategori Authorization Zones atau bahkan Restricted Zones (dengan izin khusus), kamu perlu mendapatkan otorisasi dari DJI.

Ada dua jenis otorisasi utama:

  • Self-Unlock (Buka Kunci Mandiri): Ini adalah opsi yang paling umum untuk Authorization Zones. Kamu bisa melakukannya sendiri melalui aplikasi DJI Go 4 atau DJI Fly (tergantung model drone-mu). Prosesnya relatif cepat dan otomatis setelah kamu memberikan informasi dan menyetujui persyaratan.
  • Custom Unlock (Buka Kunci Kustom): Ini jauh lebih kompleks dan biasanya untuk Restricted Zones. Kamu harus mengajukan permohonan ke DJI, melampirkan dokumen pendukung seperti izin dari otoritas penerbangan setempat, sertifikat pelatihan, dan rincian misi penerbanganmu. Proses ini memerlukan tinjauan manual dari tim DJI dan bisa memakan waktu.

Fokus kita kali ini adalah pada Self-Unlock, karena ini yang paling sering dibutuhkan oleh pengguna umum yang punya kebutuhan sah.

Langkah-Langkah Menonaktifkan Geofence dengan Self-Unlock (via Aplikasi DJI Fly/Go 4)

Siap? Ini dia panduan langkah demi langkahnya. Pastikan kamu sudah memiliki akun DJI yang terverifikasi dan koneksi internet yang stabil ya!

  1. Login ke Akun DJI Anda: Pastikan kamu sudah login ke akun DJI yang sama yang terhubung dengan drone-mu di aplikasi DJI Fly atau DJI Go 4. Ini adalah langkah fundamental.
  2. Pilih Zona yang Akan Dibuka: Di dalam aplikasi, biasanya ada bagian “Safety” atau “Geo Zones Map”. Dari sana, kamu bisa melihat peta zona geofence. Sentuh atau pilih area yang ingin kamu buka kuncinya.
  3. Pilih Opsi “Unlock Geo Zone”: Setelah memilih zona, akan muncul opsi untuk “Unlock Geo Zone” atau “Request Unlock”. Klik opsi tersebut.
  4. Pilih Jenis Unlock (Self-Unlock): Kamu akan diberikan pilihan. Pastikan kamu memilih “Self-Unlock” jika tersedia untuk zona tersebut. Jika tidak, itu berarti kamu perlu mengajukan “Custom Unlock” yang lebih rumit.
  5. Baca dan Setujui Pernyataan Risiko: Ini bagian penting. DJI akan menampilkan serangkaian peringatan dan persyaratan. Bacalah dengan seksama. Kamu harus mencentang kotak persetujuan yang menyatakan bahwa kamu memahami risiko dan bertanggung jawab penuh atas penerbanganmu.
  6. Isi Detail yang Diperlukan: Kamu mungkin diminta untuk mengisi beberapa informasi, seperti:
    • Nama lengkap dan nomor ID/Passport (sesuai dengan akun DJI).
    • Nomor telepon.
    • Tujuan penerbangan yang jelas (misalnya, “pemotretan udara properti”, “inspeksi”, dll.).
    • Durasi waktu yang kamu perlukan untuk membuka kunci zona tersebut.
  7. Konfirmasi dan Kirim: Setelah semua data terisi dan kamu setuju dengan semua persyaratan, klik tombol “Confirm” atau “Submit”.
  8. Verifikasi (Jika Diminta): Kadang, DJI akan mengirimkan kode verifikasi ke nomor teleponmu. Masukkan kode tersebut di aplikasi untuk menyelesaikan proses.
  9. Aktifkan Unlock di Drone: Setelah otorisasi disetujui, kamu mungkin perlu mematikan drone dan kontroler, lalu menyalakannya kembali. Di aplikasi, masuk ke pengaturan keamanan dan pastikan opsi “Unlock Geo Zones” sudah aktif atau tercentang.
See also  TERNYATA! Ini CARA MENGATASI DRONE PENYALAHGUNAAN KAMERA Paling Jitu yang Tidak Anda Bayangkan!

Voila! Jika semua berjalan lancar, drone-mu kini seharusnya bisa terbang di area yang sebelumnya terlarang. Ingat, ini hanya berlaku untuk durasi waktu yang kamu setujui dan di area yang sudah kamu otorisasi.

Tips Penting Agar Proses Unlocking Berhasil

Berikut beberapa tips dari pengalaman pribadi dan teman-teman pilot:

  • Rencanakan Jauh Hari: Jangan mendadak mengajukan unlock saat kamu sudah di lokasi. Beberapa proses mungkin memakan waktu.
  • Pastikan Akun DJI Terverifikasi Penuh: Ini mutlak. Kalau akunmu belum terverifikasi dengan identitas asli, proses akan terhambat.
  • Perbarui Firmware Drone dan Aplikasi: Selalu pastikan drone dan aplikasi DJI-mu menggunakan firmware dan versi terbaru. Bug atau versi lama bisa menyebabkan masalah.
  • Cek Regulasi Lokal: Bahkan setelah membuka geofence, tetap patuhi hukum dan regulasi penerbangan drone di wilayahmu. Perizinan DJI bukanlah izin dari otoritas penerbangan lokal.
  • Jujur dalam Pengisian Data: Jangan pernah berbohong tentang tujuan penerbangan atau identitasmu. Ini bisa berakibat fatal.

Risiko dan Tanggung Jawab Setelah Menonaktifkan Geofence

Oke, kamu sudah tahu cara menonaktifkan geofence pada drone DJI. Tapi ingat, dengan kekuatan besar datanglah tanggung jawab yang besar.

Menonaktifkan geofence berarti kamu secara sadar mengambil alih fungsi keamanan otomatis drone. Ini seperti melepas sabuk pengaman di mobil, kamu bisa lebih bebas bergerak, tapi risikonya jadi lebih tinggi jika ada benturan.

Beberapa hal yang perlu kamu sadari:

  • Kecelakaan: Risiko tabrakan dengan pesawat lain (jika terbang di jalur penerbangan) atau objek lain meningkat drastis.
  • Pelanggaran Hukum: Kamu bisa terancam sanksi hukum berat jika menerbangkan drone di area terlarang tanpa izin dari otoritas penerbangan setempat. Denda besar, bahkan hukuman penjara, bisa menanti.
  • Kerusakan Drone: Jika terjadi insiden karena penerbangan di area yang tidak semestinya, garansi drone-mu mungkin batal.

Selalu prioritaskan keselamatan. Terbanglah dengan bijak, di area yang aman, dan selalu perhatikan lingkungan sekitar. Drone itu alat canggih, bukan mainan tanpa aturan.

Kesimpulan: Terbang Lebih Bebas, Terbang Lebih Bertanggung Jawab

Semoga panduan lengkap tentang cara menonaktifkan geofence pada drone DJI ini bisa membantumu mengatasi “dinding tak terlihat” yang selama ini menghalangi petualangan dronemu.

Sekarang kamu punya ilmunya untuk mengatasi geofence, khususnya untuk kebutuhan yang legitimate seperti fotografi profesional, inspeksi, atau proyek khusus lainnya. Ini bukan berarti kamu bisa seenaknya menerbangkan drone di mana saja ya!

Ingat, fitur geofence itu ada untuk alasan keamanan. Ketika kamu menonaktifkannya, kamu secara penuh memikul tanggung jawab atas setiap penerbanganmu.

Selalu patuhi regulasi penerbangan yang berlaku di wilayahmu, utamakan keselamatan, dan jadilah pilot drone yang cerdas dan bertanggung jawab. Selamat terbang, dan jangan lupa, safety first!

Tags:

Share:

Related Post